Strategi dan Teknik Pengembangan Usaha

Merupakan strategi sebagaimana kita menata strategi untuk keuntungan dan perkembangan dalam proyek atau usaha kita, dengan adanya strategi ini anda bisa dengan mudah untuk mengatur lang-langkah yang akan anda lakukan, langkah yang sudah anda pertimbangkan sebelumnya, dan membuat perkembangan proyek atau usaha anda lebih lancar dan sesuau tujuan strategi awal anda. Dan kali ini echotuts akan membahas mengenai “Strategi Pengembanga Usaha - Kewirausahaan

Strategi dan Teknik Pengembangan Usaha - Kewirausahaan - echotuts

Pengembangan usaha bisa dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah seperti dibawah ini :
  • Perusahaan skala usaha
  • Perluasan cakupan usaha.
  • Perluasan dengan kerja sama, penggabungan dan ekspanasi baru.

Teknik dari Cara Strategi Pengembangan Usaha
Perluasan Skala Usaha.
Pengembangan perusahaan dengan perluasan skala usaha bisa dilakukan dengan skala produksi, Tenaga kerja, teknologi, lokasi usaha dan sistem distribusi serta jaringan usaha. Penambahan skala usaha biasa dilakukan dengan menambah kapasitas mesin dan kapasitas tenaga kerja, serta tambahan jumlah modal untuk investasi. Ada perbedaan cara yang umum digunakan untuk memperluas skala usaha, diantaranya adalah :
  • Menambah kapasitas mesin dan kapasitas tenaga kerja serta tambahan faktor-faktor produksinya seperti modal, tenaga kerja, bahan baku maupun pemasarannya. Ketika memperluas produksi, seorang wirausahawan juga harus diperhitungkan mengenai prospek pemasarannya. Tentang siapa yang memerlukan produk tersebut. Berapa jumlahnya, kapan membutuhkannya, dan di mana seta bagimana cara mendistribusikannya.
  • Menambah jenis barang atau jasa yang akan dihasilkan. Pengembangan jenis ini baik dilakukan untuk menurunkan biaya angka panjang sekaligus menaikan skala ekonomi.
  • Menambah lokasi usaha di tempat lain, di kota, maupun di Negara lain. Misalnya, perusahaan Google yang berasal dari amerika memperluas skala usahanya dengan membuka cabang di seluruh dunia.
Dalam perluasan skala usaha harus mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu :
  • Produktivitas modal dan tenaga kerja.
  • Biaya tetap dan biaya variabel.
  • Biaya rata-rata.
  • Skala produksi yang paling menguntungkan.
Salah satu hal yang harus diingatkan adalah ketika skala usaha sudah berkembang di titk tertinggi, pengembangan skala usaha harus dihentikan. Sebagai gantinya seorang wirausaha dapat mengembangkan usahanya dengan cara menambah cakupan usaha.

Perluasan Cakupan Usaha.
Perluasan cakupan usaha dilakukan dengan pengembangan jenis usaha baru, serta dengan jenis produk yang baru dan bervariasi. Pengembangan cakup usaha baru ini disebut juga deversifikasi usaha. Contoh diversifikan usaha di bidang pertanian, adalah usaha yang berkembang menjadi agroindustri, agrowisata, agrobisnis, dan lain-lain.

Perluasan Dengan Kerja Sama, Penggabungan dan Ekspanasi Baru.
Jenis ketiga adalah pengembangan usaha dengan cara kerja sama, Penggabungan dan ekspanasi baru. Ada beberapa jenis perluasan cakupan usaha ini. Yaitu.

Jenis-Jenis Perluasan Dengan Kerja sama, Penggabungan dan Ekspanasi Baru

1).   Joint Venture
Joint venture adalah bentuk kerja sama beberapa perusahaan dari Negara yang berbeda menjadi satu perusahaan untuk mewujudkan konsentrasi kekuatan-kekuatan yang lebih padat. Contoh Perusahaan yang melakukan joint venture adalah :
  • Sony Ericsson yang melakukan joint venture antara Sony dan Ericsson.
  • Lombok Tourism Development Corporation (LTDC) yang merupakan joint venture antara PT perusahaan pengelolaan asset (PPA) dan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) dari Indonesia dengan Emaar Properties dari Arab.

2).   Turst atau Merger
Merger adalah proses penggabungan dua perseroan menjadi satu perusahaan. Salah satu perusahaan tersebut akan tetap berdiri dengan nama yang sama, sementara perusahaan yang lain kan hilang dan kekayaannya menjadi milik perusahaan yang baru. Merger Terbagi Menjadi Tiga, yaitu :
  • Merger Horizontal, Yaitu merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usaha yang sama). Misalnya meger antara dua perusahaan roti.
  • Merger vertical, yaitu merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan, misalnya dalam hal alur produksi yang berurutan. Contohnya perusahaan pemintalan benang yang merger dengan perusahaan lain.
  • Konglomerat, yaitu merger yang berbeda dan tidak saling berkaitan. Misalnya perusahaan sepatu merger dengan perusahaan elektronik. Merger jenis ini bertujuan untuk mencapai pertumbuhan usaha yang cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu dengan cara bertukar saham antara perusahaan tersebut.
Contoh :
  • Merger yang dilakukan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Dengan pembagian kepemilikan saham adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Sebesar 80%, PT Bina Makna Indopratama sebesar 4%, PT Metro Lintas Nusa 3%, dan PT Birina Multidaya sebesar 13%
  • Rabobank International Indonesia (RII) telah melakukan merger dengan Bangk Haga dari Bank Hagakita. Rbobank International Indonesia menbeli mayoritas saham dari kedua bank milik Grup Djarum tersebut pada tahun 2006. Bank Haga dan Bank hagakita melebur menjadi Robobank Internasional Indonesia (RII) sebagai bank hasil penggabungan dari tiga bank.

3).   Holding Company Akuisisi
Holding Company adalah penggabungan beberapa perusahaan dengan salah satu perusahaan dengan salah satu perusahaan bertujuan untuk memiliki saham dari perusahaan yang lain dan bisa mengatur perusahaan tersebut. Contoh :
  • PT Semen Gresik Tbk. Membentuk perusahaan induk (Holding Company) bagi Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa. Dari ketiga perusahaan tersebut. Pemodalan Semen Gresik lah yang paling kuat sedangkan pertubuhan kinerja Semen Padang dan Tonasa tidak terlalu baik. Oleh karena itu, PT Semen Gresik Tbk. Melakukan holding company untuk meningkatkan kinerja perusahaannya.
  • Bank rakyat Indonesia (BRI) mengakuisisi seluruh saham (100%) Bank Jasa Arta.

4).   Sindikat
Sindikat adalah kerja sama antara beberapa orang untuk melaksanakan proyek khusus berdasarkan sebuah perjanjian. Contohnya di Amerika Serikat, WPIX Studios di New York melakukan sindikat dengan CNN untuk program berita Headline News.

5).   Kartel
Kartel merupakan kesepakatan tertulis antara beberapa perusahaan yang sejenis untuk mengatur dan mengendalikan berbagai hal, seperti harga, wilayah pemasaran dan sebagainya dengan tujuan menekan persaingan dan meraih keuntungan.
Contoh :
  • Kerja sama antara PT Semen Gresik, PT Holcim Indonesia, dan PT Indocement yang menguasai pangsa pasar dan mampu mengontrol harga semen di dalam negeri.
  • Di Jerman, Terdapat enam produsen semen terbesar yang bekerja sama dalam bentuk, Kartel, yaitu Alsen AG (Hocim Deutschland AG), Dyckerhoff AG, Heidelberg Cement AG, Lafarge Zement Gmbh, Readymix AG (Cemex Deutchland AG) dan Schwenk Zement KG.

Baca juga :

Cukup sekian dari echotuts, semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Mohon maaf atas kekuranganya dan Terima kasih banyak atas dukungan dan kunjungan anda ke echotuts. Have a nice day.
Previous
Next Post »