Pengertian dan Tahap Pembentuk Kepribadian Sosialisasi

Sosialisasi sangatlah berpengaruh kuat terhadap kehidupan manusia. Hidup tanpa sosialisasi menyebabkan kemampuan akal, emosi, dan kejiwaan manusia tidak dapat berkembang sesuai harapan masyarakat . Seseorang yang proses sosialisasinya terganggu dapat terganggu pula pada perkembanganya pribadinya. Sosialisasi mempengaruhi kepribadian seseorang. Dan kali ini echotuts akan membahas mengenai “Pengertian dan Tahap Pembentuk Kepribadian Sosialisasi

Pengertian dan Tahap Pembentuk Kepribadian Sosialisasi - echotuts

Pengertian Kepribadian

Menururt kamus bahasa Indonesia, Kepribadian adalah sifat hakiki yang tercemin pada sikap seseorang atau suatu bahasa yang membedakannya dari orang lain atau bangsa lain. Beberapa ahli juga berpendapat mengenai kepribadian.

W.A.W Brower : kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.

Theodore R. Newcomb : Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap (predisposition) yang dimiliki seorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.

J. Milton Yinger : Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seseorang dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.

John F. Cuber : Kepribadian adalah gabungan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
Tahap Pembentukan Kepribadian

Tahap-Tahap Pembentuk Kepribadian

Tahap Persiapan (preparatory stage) :
Tahap ini berlangsung sejak seseorang dilahirkan. Ia berusaha untuk memahami dirinya sendiri dan lingkungan sosialnya dengan cara meniru orang lain meskipun tidak sempurna. Contohnya seorang anak mengatakan “Maem” yang merpakan penyerapan dari kata “Makan” yang ditirukanya.

Tahap Meniru (play stage)
Tahap ke dua adalah Pada tahap ini seorang anak mulai meniru peran orang-orang yang ada di sekitarnya, termasuk peran yang dijalankan orang tuanya. Contohnya seorang anak mempunyai ayak tentara yang tegap dan tegas, dan anaknya pun mengikuti tingkah ayahnya menjadi seorang anak yang tegap dan tegas seperti seorang tentara di keseharianya.

Tahap Bertindak (game stage)
Tahap ke tiga adalah Seseorang anak tidak hanya mengetahui peran yang harus dijalankannya, tetapi juga mengetahui peran yang dilakukan orang lain dan dengan siapa ia berinteraksi. Contohnya seorang anak yang melihat semua teman-teman dan keluarganya selalu sikat gigi sebelum tidur, lalu dia pun mengikutinya dan menjadi kebiasaan yang tidak perlu diperintah lagi.

Tahap menerima Norma (generalized others)
Tahap ke empat adalah Seseorang mampu melaksanakan peran orang lain yang lebih luas (generalized others). Ia mampu berperan bersama orang lain dalam masyarakat karena ia telah memahami peranya dan peran orang lain. Contohnya sebagai anak dia menerima peran orang tuanya dan sebagai murid dia memahami peran gurunya. Maka anak tersebut sudah mempunyai jati diri.

Baca juga : 

Cukup sekian dari echotuts. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Mohon maaf atas kekuranganya dan Terima kasih banyak atas dukungan dan kunjungan anda ke echotuts. Have a nice day
Previous
Next Post »