Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian

Setiap individu mempunyai kepribadian sebagai hasil interasksinya dengan masyarakat.proses, interaksi, situasi, dan tanggapan yang berbeda dari setiap infividu menyebabkan kepribadian orang juga berbeda-beda. Perbedaan kepribadian itu dipengaruhi oleh warisan biologis, lingkungan fisik, kebudayaan, pengalaman kelompok, dan pengalaman unik. Dan kali ini echotuts akan membahas tentang “Faktor-faktor pembentuk kepribadian

Keluarga - Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian - Echotuts


Menururt kamus besar bahasa Indonesia, individu merupakan sifat hakiki yang tercemin pada sikap seseoranhg atau bangsa lain. Setiap individu memiliki pribadi yang berbeda-beda, perbedaan tersebut dipengaruhi oleh warisan bilogis dan faktor lain-lain yang mempengaruhi kepribadianya, dan berikut adalah

Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian.
Warisan Biologis.
Beberapa cirri faktor warisan biologis sangat menentukan kepribadian seseorang. Seorang anak mempunyai cirri-ciri fisik dan sifat-sifat mirip dengan orang tuanya. Seorang anak yang lahir dari etnis tionghoa akan bermata sipit dan berkulit putih. Kecuali orang tuanya kawin campur.

Lingkungan Fisik (Geografis).
Perbedaan kepribadian juga dipengaruhi oleh perbedaan iklim, topologi (permukaan atau relif bumi), dan sumber alam. Orang yang hidup di daerah pegunungan dengan mata pencaharian bertani memiliki kepribadian berbeda dengan orang yang tinggal di tepi pantai dengan mata pencaharian sebagai nelayan. Demikian pula orang yang hidup di daerah tandus berbeda dengan orang yang hidup di daerah subur.

Kebudayaan.
Kebudayaan memiliki andil dalam membentuk kepribadian seseorang dan masyarakat. Contohnya : budaya suku jawa adalah rajin dan mudah menyesuaikan diri karena itu, orang-orang dari suku ini suka bekerja keras dan mudah bergaul.

Pengalaman kelompok.
Masyarakat majemuk memiliki banyak kelompok. Kelompok-kelompok ini memiliki pandangan yang berbeda mengenai nilai dan norma yang ada di masyarakat. Nilai dan norma yang dianggap baik oleh satu kelompok belum tentu baik menurut kelompok yang lain. Kelompok-kelompok dalam masyarakat semacam itu disebut kelompok referensi. Pengalaman dalam kelompok referensi berperan penting untuk pembentukan kepribadian seseorang. Keluarga merupakan kelompok riferensi yang paling utama. Keluarga berperan membentuk kepribadian seseorang sejak bayi hingga mencapai usia sekolah, seseorang mendapatkan kelompok baru, yaitu kelompok teman sebaya atau kelompok teman sepermainan. Biasanya, kelompok ini didapat dari teman sekolah. Peran kelompok teman sepermainan ini berkutang dengan semakin bertambahnya usia atau setelah menamatkan sekolah.

Pengalaman Unik.
Pengalaman dimiliki seorang bersifat sangat personal sehingga tak seorangpun mengalami rangkaian pengalaman yang sama persis. Pengalaman unik ini juga berperan dalam membentuk kepribadian seseorang. Contohnya : dua orang anakyang dibesarkan oleh dua keluarga yang berbeda. Anak pertama dibesarkan dengan didikan keras dan penuh ancaman. Sementara, anak yang kedua dibesarkan dengan penuh rasa kasih sayang dan kelembutan. Ketika dewasa, kpribadian mereka bertolak belakang. Anak pertama tumbuh menjadi pribadi yang arogan dan kerap mengancam orang lain. Sementara, si anak yang satu lagi tumbuh menjadi pribadi yang baik. Toleran dan mengjormati orang lain.

Baca juga : 

Cukup sekian dari echotuts, semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Mohon maaf atas kekuranganya dan Terima kasih banyak atas kunjungan dan dukungan anda ke echotuts. Have a nice day.
Previous
Next Post »

1 comments:

Write comments
31 August 2015 at 16:45 delete

Setuju mas, yang paling perlu diperhatikan adalah kekuatan mental supaya ia tidak mudah terbawa arus dengan lingkungan dimanapun berada.

Dan juga punya prinsip pasti ia akan menjadi sosok yang mandiri.


Makasih mas ilmunya.

Reply
avatar