Wirausahawan yang berkompeten harus mengelola segala sesuatu
yang ada di perusahaanya dengan baik dan benar, termasuk dalam pengolaan bahan
dan fasilitas produksinya.
Bahan adalah Aktiva berwujud (tangible) yang diperoleh dalam
bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu dan digunakan dalam kegiatan
operasi perusahaan. Perusahaan selalu menghendakijumlah bahan/penyediaan yang
cukup agar proses produksi dapat terus berjalan. Cukup tidak berarti persediaan
harus dalam jumlah yang besar. Tetapi sesuai dengan kebutuhan dan permintaan.
Persediaan dalam jumlah yang besar akan menimbulkan banyak
masalah, antara lain :
- Resiko hilang atau rusak.
- Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi.
- resiko uang.
- Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar.
Persediaan yang terlalu banyak akan menciptakan kebutuhan
akan tenaga kerja dan perlengkapan yang lebih banyak, serta ruangan yang lebih
luas untuk mengangkut dan menyimpan persediaan, hal ini hanya akan menambah
investasi modal yang tak perlu. Oleh sebab itu, selain dengan menggunakan cara
tradisional, pengelolaan persediaan juga dapat dilakukan dengan model Just in
Time atau JIT (Tepat pada waktunya) Model ini menempatkan pemasok bahan
produksi sebagai mitra usaha. Para pemasok dibina dan diperlakukan sebagai
bagian dari perusahaan yang dipasok bahan bakunya.
Resiko tidak hanya ditimbulkan oleh persediaan yang besar
tetapi juga persediaan yang terlalu
kecil atau sedikit, karena resikonya adalah apabila persediaan habis maka akan
menimbulkan kerugian.
Cukup sekian semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita, mohon maaf atas kekuranganya, Terima Kasih atas kunjunganya.
EmoticonEmoticon