Di dunia kefarmasian atau apotek, ada banyak macam-macam bentuk dari obat,mereka di buat untuk membantu,mencegah, menyebuhkan banyak penyakit yang bisa menyerang manusia. Mereka di buat dalam bentuk berbeda-beda dan berfungsi untuk menciptakan obat yang se-efektif mungkin untuk mengobati manusia. Dan dari banyak macam bentuk obat, kali ini echotuts akan membahas obat yang berbentuk Suppositoria.
Suppositoria menurut Farmakope Indonesia edisi IV adalah sediaan padat dalam berbagai bentuk dan Bobot, yang diberikan melalui Rektal, Vagina atau Urethra. Pada umumnya Meleleh, Melunak atau Larut dalam suhu tubuh. Supositoria dapat bertindak sebagai pelindung jaringan setempat, sebagai pembawa zat terapetik yang bersifat lokal atau sistemik.
Berikut adalah Macam-macam Suppositoria berdasarkan tempat penggunaannya :
- Rektal Suppositoria : Sering disebut Suppositoria saja, bentuk peluru digunakan lewat rektal atau anus, beratnya menurut Farmakope Indonesia.edisi IV kurang lebih 2 gr. Suppositoria rektal berbentuk Peluru mempunyai keuntungan, yaitu bila bagian yang besar masuk kedalam jaringan otot penutup dubur, maka Suppositoria akan otomatis tertarik masuk dengan sendirinya ke dalam anus.
- Vaginal Suppositoria (Ovula), Berbentuk bola lonjong seperti kerucut, digunakan melalui Vagina, berat umumnya 5 g.Supositoria kempa atau Supositoria sisipan adalah Supositoria vaginal yang dibuat dengan cara mengempa massaserbuk menjadi bentuk yang sesuai, atau dengan cara pengkapsulan dalam gelatin lunak.Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, Suppositoria vaginal dengan bahan dasar yang dapat larut dan bercampur dalam air seperti PEG atau gelatin tergliserinasi berbobot 5 g. Supositoria dengan bahan dasar gelatin tergliserinasi (70 bag. gliserin, 20 bag. gelatin dan 10 bag. air) harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, sebaiknya pada suhu dibawah 350 C°
- Urethral Suppositoria (Bacilla, Bougies) digunakan lewat urethra, bentuk batang panjang antara 7 cm - 14 cm.
Apa Tujuan dari Penggunaan Obat Bentuk Suppositoria ?
- Suppositoria dipakai untuk pengobatan lokal, baik dalam rektum maupun vagina atau urethra, seperti penyakit haemorroid, wasir, ambein dan infeksi lainnya.
- Juga secara rektal digunakan untuk distribusi sistemik, karena dapat diserap oleh membran mukosa dalam rektum,
- Apabila penggunaan obat peroral tidak memungkinkan, seperti pasien mudah muntah, tidak sadar.
- Aksi kerja awal akan diperoleh secara cepat, karena obat diabsorpsi melalui mukosa rektal langsung masuk ke dalam sirkulasi darah,
- Agar terhindar dari pengrusakan obat oleh enzym di dalam saluran gastrointestinal dan perubahan obat secara biokimia di dalam hepar .
- Obat dapat langsung masuk kedalam saluran darah sehingga obat dapat berefek lebih cepat daripada penggunaan obat peroral.
- Baik untuk pasien yang mudah muntah atau tidak sadar.
- Dapat menghindari terjadinya Iritasi pada Lambung.
- Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzym pencernaan dan asam lambung.
EmoticonEmoticon